Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 12 Februari 2008

Cost Recovery PT. CPI melebihi Skandal BLBI

Cost Recovery Perusahaan minyak di Riau melebihi Skandal BLBI
Ditulis : Riau Menggugat
Jika Skandal BLBI di Indonesia merugikan negara sampai Rp. 103 T, dan sisanya tinggal Rp. 60 T karena sebagian telah dibayar dengan asset mereka, namun sangat terbalik dengan logika Cost recovery yang selama berpuluh-puluh tahun merugikan bangsa dan negara dan propinsi Riau yang telah membayar para ekspat kelas dua dan membayar peralatan produksi yang tidak dipakai mencapai trliyunan rupiah mulai tahun 1999-2007 ini di perusahaan minyak Riau terutama PT. CPI.





Seharusnya PT. CPI mengurangi tenaga kerja asing pada saat produksi minyak lagi decline dan anehnya lagi padahal PT. CPI menggunakan sub kont dari oil & service namun masih juga menggunakan tenaga kerja asing, PT. CPI juga berkolaborasi dengan oil & service untuk mendapatkan keuntungan kedua belah pihak, sehingga kasus seperti inilah terjadi cost effisiensi, dan timbulnya mark up cost recovery besar-besaran di PT. CPI yang belum terdeteksi oleh BPK

perhitungan Cost recovery PSC-production


Asumsi

Fiscal Terms:Royalty= 7.5%

Cost recovery limit = 70%

Profit oil split

berupa sliding scale sbb:

0 – 25,000 BOPD, maka POS* = 40% - 60% (pemerintah – contractor)

25,000 – 50,000 BOPD, maka POS = 45% - 55%

50,000 – 75,000 BOPD, maka POS = 50% - 50%

> 75,000 BOPD, maka POS = 55% - 45%

Income Tax 35%


Sehingga walaupun : lifting naik profit untuk goverment tetap-tetap aja coy...sehingga ada kemungkinan PT. CPI melakukan mark-up nya. Mereka juga memanfaatkan kelemahan metode IC kita Sehingga PT. CPI selalu beralasan adanya kondisi yang menghalangi katanya karena tahu persis IC akan bekerja kalau dalam "kondisi normal" (maksudnya setelah persentase Cost thd Gross Revenue turun), maka mereka (yang cerdik tadi, karena ada juga yang kurang cerdik he he...), biasanya minta penundaan perlakuan IC tersebut….. Pada saat awal insentif IC minta di ”Off” khan, baru minta di “On” khan kalau kondisi sudah normal. Namanya orang bisnis mana ada yang mau rugi…

Baca Selengkapnya ......

Senin, 11 Februari 2008

PT. CPI GO To HELL

PT. CPI GO TO HELL
ditulis : Riau Menggugat
PT. Chevron Pasific Indonesia (PT.CPI) ternyata bukan saja menyakiti masyarakat Riau, namun juga manyakiti orang nomor satu di Propinsi Riau ini, ini terbukti dengan terbitan media lokal pekanbaru post(8/2), dan Riau Tribune (8/2) dimana Rusli zainal selaku Gubernur Riau di cukein oleh pihak PT. CPI. PT. CPI juga telah melakukan pembohongan publik secara terang-terangan dan melakukan cuci tangan bahwa pengadaan proyek di lingkungannya harus disetujui oleh Departemen ESDM.


Jika kita membuka tentang pertauran BP. Migas No. 007/PTK/2004 bahwa pengadaan barang tersebut haruslah mengikutsertakan peran serta lokal,apalagi menyangkut barang bekas yang ada di PT. CPI sebenarnya bisa dilakukan lewat program LBD (Lokal Business Development) mereka. Jika pernyataan yang dibantah oleh Humas PT. CPI tersebut merupakan pembohongan belaka dan cuci tangan mereka atau pihak Humas memang tidak tahu atau benar-benar tidak tahu. Inilah yang menunjukkan bahwa PR atau Humas PT. CPI yang direkrut memang bodoh dan tolol padahal mereka yang direkrut bukan orang Riau dan dari kampus yang hebat namun pada kenyataannya mereka tidak tahu UU dan peraturan yang ada, dan inilah indikasi bagaimana orang-orang bodoh yang direkrut apabila bukan dari kampus lokal.
Tindakan PT. CPI tersebut telah menyakiti masyarakat Riau dan Bangsa Indonesia gara - gara merekapulalah pemerintah pusat melakukan kebijakan konversi minyak tanah ke gas dan Premium ke Pertamax dan ada lagi ide melakukan smart card yang tentu saja merugikan masyarakat Riau, coba seandainya SBY-JK berani mengambil keputusan untuk melakukan nego ulang bahwa seluruh KKPS yang ada di Indonesia yang bekerjasama dengan Chevron ini dirubah dengan operator lokal, pastilah kita tidak seperti sekarang ini akibat resesi AS yang menyeret ekonomi indonesia dan Riau kedalam lingkaran setan, coba bayangkan negeri yang kaya minyak harus kekurangan minyak dan gas ini ulah siapa tentu saja ulah PT. CPI sebagai antek neokapitalisme dan neo zionisme...Fuck You PT. CPI Go to Hell

Baca Selengkapnya ......

Jumat, 08 Februari 2008

PT. CPI ENTERTAIN YUSUF KALLA BESERTA ROMBONGAN

PT. CPI ENTERTAIN YUSUF KALLA BESERTA ROMBONGAN
oleh : Riau Menggugat
(Renungan Bersama)
PT. CPI atau PT.Chevron Pasific Indonesia melakukan entertain kepada wapres Yusuf Kalla untuk melanggengkan bisnisnya di bumi lancang kuning, begitu hinanya PT. CPI tersebut yang berbanding terbalik dengan masyarakat Riau. Coba anda bayangkan jika JK di jamu oleh PT. CPI dengan berbagai cara yang mengenakkan coba seandainya PT. CPI menjamu masyaralat pinggiran seperti suku sakai dijamu seperti kunjungan JK.Apakah PT. CPI buta siapa sebenarnya pemilik sumberdaya alam yang kau ekploitasi seenak mulutmu, namun dengan angkuhnya CPI memberikan jamuan kepada JK layaknya seperti penjilat yang menginginkan kekayaan alam Riau ini.


PT. CPI yang mendapatkan keuntungan trilyunan rupiah atau milyaran dollar memperlakukan SDM Riau sebelah mata,begitu ironis sekali ketika Chevron melakukan jamuan kepada wapres yang menghabiskan dana puluhan juta ada 2 orang siswa di Pekanbaru yakni murid SDN 003 Pekanbaru harus dikeluarkan dari sekolah akibat tidak punya biaya untuk mendirikan wc, mana peranmu CPI yang telah menghancurkan SDM Riau ini.
Seandainya anda punya hati dan Pemrov Riau membuka mata pendidikan di Riau akan mendapat pendidikan gratis dan bahkan bisa mendatangkan dosen-dosen luar untuk mahasiswa S-1 dan S-2. Seperti tulisan saya sebelumnya jika 5 % keuntungannya kepada pendidikan Riau sungguh menjadi majulah pendidikan di Riau ini, kita tidak akan melihat 2 orang siswa yang harus keluar akibat tidak ada biaya akibat permainan KKN yang merjalela di Riau.
KKN yang terjadi di Riau akibat PT. CPI yang meninabobokkan para birokrat Riau yang semuanya di bayar dengan uang, sehingga memberikan pelajaran kepada birokrat untuk KKN.
PT. CPI memang keterlaluan pada tahun 80 - 95 PT. CPI memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak karyawan mereka yang tentu saja orangtuanya yang telah kaya diberikan bantuan, namun mereka tidak pernah memberikan bantuan kepada anak-anak sakai dan mahasiswa Unri yang kesulitan uang pendidikan untu beasiswa, Jikapun ada kembali kepada anak karyawan yang bersekola sampai ke university texas di AS karena bantuan dana dari PT. CPI yang kau peras dari sumber daya alam kami. Jika pun ada itu diberikan kepada sekolah cendana, sekolah mutiara yang pengelolaannya dilakukan oleh karyawan PT. CPI. Anda hanya memberikan bantuan alakadaenya kepada sekolah-sekolah sakai wahai PT. CPI antek neokolonialisme, neozionisme. Anda PT. CPI ibarat musang berbulu domba, perusahaan anda cukup baik memberikan kosemetik kepada pejabat kami demi melanggengkan usaha anda di bumi kami yang kaya minyak ini sementara masyarakat kami terpinggirkan akibat derasnya exploitasimu dengan merusak hutan rakyat kami, perusahaan anda memberikan limbah B-3 yang beracun kepada kami dan kemiskinan yang terus melilit kami, kau berikan uang segepokmu untuk pembebasan lahan kami, namun perusahaan mu tidak pernah mengembangkan SDM Riau. Pernahkah anda memberikan kesempatan rekrutan untuk S-1, S-2 di Unri, Unilak, Univ abdurrab, UIR, yang ada hanya kesempatan sampai interview sedangkan sampai kepada hire SDM Riau tidak pernah diberi kesempatan. Perusahaan anda begitu bejat menghancurkan SDM Riau dan melakukan penjilatan kepada pejabat kami
Jika PT. CPI tidak membawa manfaat di bumi lancang kuning lebih baik anda hengkang dari bumi lancang kuning ini selamanya perusahaan dalam negeri mampu mengelola ladang minyak yang ada di propinsi Riau, Perusahaan lokal kami siap mengelola blok anda PT. CPI (antek kolonial dan penghancuran SDM Riau). Ini terbukti dengan BSP walaupun kurang optimal yang penting kami mampu mengelola CPP-Blok yang anda tinggalkan karena urusannya hanya sebagai broker saja.

Baca Selengkapnya ......

Kamis, 07 Februari 2008

PT.Chevron Pasific Indonesia membodohi masyarakat riau

PT.Chevron Pasific Indonesia membodohi masyarakat riau
ditulis : Riau Menggugat (sebagai renungan bersama)
PT.Chevron Pasific Indonesia (PT.CPI) dahulu bernama caltex yang telah beroperasi di Propinsi Riau pada tahun 1934 sampai sekarang ternyata tidak membawa dampak dan kontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat riau. Pembodohan yang terus menerus dilakukan PT. CPI ini begitu nyata dengan menggandeng pemerintah pusat seperti pandangan kaum marxian, nahwa negara sesungguhnya dijadikan dari alat kaum borjouis atau kelas yang berkuasa. hal senada juga diungkapkan oleh Lindlom dimana ketergantungan yang tinggi dari masyarakat barat terhadap ekonomi kapitalis, ketidaksesuaian pengaruh perusahaan bisnis terhadap negara merupakan bagian dari struktur yang tidak terpisahkan. Dengan model korporatisme terjadi fusi negara dengan kepentingan sektor swasta. Dalam situasi demikian, maka bisa dipastikan pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini negara dalam sektor apapun akan membuka peluang terjadinya kolusi negara dengan sektor swasta dalam hal ini CPI.


ALASAN PT. CPI HARUS HENGKANG DARI BUMI LANCANG KUNING
Seperti yang dikutip dari buku John Perkins "Bandit Ekonomi" dan pihak Jackel bahwa PT. CPI dalam hal ini Chevron adalah perusahaan haus darah yang membantai negara penghasil minyak bumi lihat saja kasus Irak dan negara timur tengah lainnya dan dapat dikutip dalam buku "Blood of Oil" begitu sadis mereka menghantam perekonomian negara dunia ketiga.
Pembodohan terhadap masyarakat Riau
- Segi ekonomi
Lifting minyak PT. CPI juga mengalami penurunan namun dibarengi dengan cost recovery yang dibayar tinggi oleh pemerintah sedangkan bagi hasil yang diperoleh oleh daerah mengalami penurunan yang begitu signifikan. Tahun 2007 saja Cost recovery yang dibayar oleh pemerintah sebesar US$ 1.13 Milyar. Sementara itu produksi minyak mereka sebesar 461.000 barrel per hari (bph). Jika kita analisa saja apabila sebesar 461.000 x 360 = 165.960.000 barrel per hari jika kita rata-ratakan saja harga minyak di PT. CPI (karena harga berbeda jenisnya yang paling mahal adalah jenis Minas Crude dan paling murah adalah jenis Duri Crude) sebesar $ 80/barrel , sehingga jumlahnya adalah $ 13,276,800,000.00 jika menggunakan kurs Rupiah sebesar Rp. 9.200 = Rp 122,146,560,000,000.00 menurut perhitungan Depkeu - Biaya Produksi sebesar 20 % sehingga pendapatan dari minyak PT. CPI di Riau sebesar Rp 97,717,248,000,000.00 Nah sekarang masalah pembagian menurut perhitungan Bagian pemerintah adalah sebesar 65.1 % x hasil dibagi sehingga untuk pemerintah mendapat bagian
Rp 63,613,928,448,000.00 dan PT. CPI sebesar Rp 34,103,319,552,000.00 dan PT. CPI juga harus membayar pajak ke pusat karena tidak disetor kedaerah penghasil migas di riau sebesar 56 % x Rp. 34,103,319,552,000.00 sehingga PT. CPI mendapat bersih keuntungan sebesar Rp 15,005,460,602,880.00 . coba bayangkan keuntungan bersih sebesar ini 5 % pun tidak diperoleh oleh masyarakat Riau lewat CSR, yang diterima adalah kurang dari 5 % Penerimaan negara yang diambil pusat adalah
Rp 82,711,787,397,120.00 lalu dikurang dengan retensi yang diperoleh PT. Pertamina sebesar 5 % x hasil dibagi Rp 76,604,459,397,120.00 Total penerimaan bersih pemerintah pusat untuk daerah Riau menurut perhitungan mendapat 85 % untuk pemerintah pusat sehingga
Rp 65,113,790,487,552.00 sedangkan daerah seharusnya Rp 11,490,668,909,568.00 itu diperoleh dari minyak PT. CPI saja siapa yang bermain disini????????? Kemudian apabila kita berbicara Cost recovery yang sudah dibayar pemerintah, apa benar PT. CPI itu bekerja ?????, ternyata dilapangan terjadi sub kont dimana mereka mendapatkan keuntungan dari permainan sub kont tersebut contoh saja bila melakukan tender pengeboran maka dilakukan oleh beberapa perusahaan sub kont sebut saja perusahaan A, B dan C nah maka mereka tentu saja memberikan penawaran harga yang lebih rendah daripada harga yang akan ditagihkan untuk mendapatkan dana cost recovery bukan ??? nah disinilah terjadinya markup cost recovery tersebut yang ditagihkan ke pemerintah dengan melakukan logika duduk santai tanpa bekerja sudah mendapatkan keuntungan inilah pembodohan yang tersetruktur yang dilakukan PT. CPI

-Segi Bisnis dan tender
Sungguh ironi juga jika kita mengikuti tender pembelian asset negara yang telah usang ternyata di jual dengan harga murah dikarenakan kontraktor lokal yang berani bayar mahal asset yang telah usang tersebut kurang persyaratan adiministratif bodoh sekali mereka ini coba bayangkan asset negara yang seharusnya masuk ke kas negara karena telah ditagih lewat cost recovery harus dijual obral betul-betul tidak beretika

- Segi Lingkungan
Hasil penelitian laboratorium terhadap sampel limbah B3 yang dilakukan oleh Tim Ahli IPB Dr.Ir. Basuki Wasis, Msi menyatakan bahwa limbah di sungai pematang pudu telah tercemar, sampai sekarang kasus tersebut gelap dan PT. CPI tahunya hanya berdamai lewat uang bukannya memperbaiki lingkungan tersebut danmemperbaiki fasilitas kesehatan masyarakat sekitar. Dapat juga diteliti didaerah terutama lokasi didalam DSF terdapat pencemaran oil spill ke parit-parit lokasi dan apabila hujan maka akan terbawa ke sungai yang tentu juga mencemari lingkungan daerah sekitar

- Segi Pendidikan dan rekrutan
Adanya program atas nama yayasan PT. Caltex yang mendirikan Poltex Caltex atau dikenal PT.CPR merupakan program anak emas dan menafikan kampus-kampus lainnya coba bayangkan mereka melakukan program rekrutan dalam kampus PCR yang memprioritaskan kampus PCR ini tentu saja membuat pendidikan ikatan dinas terselubung seperti yang dilakukan oleh STT-telkom terdahulu dan STAN tentu saja ini melanggar peraturan pendidikan nasional, coba pertanyakan lagi perda no. 2 pekanbaru tentang penenempatan tenaga lokal adalah s-1, s-2 dari mahasiswa Unri, Unilak, UIR, UIN, Universitas Abdurrab yang direkrut oleh PT. CPI mencapai kouta 20 % bahkan kebanyakan yang direkrut adalah universitas di Jawa dan PCR sendiri ini adalah ketidakmaluan bagian HR di PT. CPI yang telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat Riau

- Segi Pelayanan kesehatan
Rumah Sakit PT.CPI yang begitu eksklusif dan tidak membuka akses untuk masyarakat umum juga memperparah PT. CPI dimata masyarakat, pernah kejadian seperti korban tabrakan di jalan lintas duri-dumai harus meninggal dunia tanpa ada pertolongan pertama dari rumah sakit PT.CPI di Duri, jika anda ingin berobat maka anda harus mempunyai backing orang dalam baru bisa berobat disana

- Segi Pembayaran Pajak dan rekening keuangan
adanya penggelapan pajak seperti pajak alat berat dan pembayaran pajak yang masuk ke rekening pusat juga telah menipu pendapatan pajak lokal karena untuk pembayaran pajak semuanya ditagih di kantor pajak pemerintah pusat. Sementara itu transaksi keuangan memakai no. rekening Bank AS yang tentu saja berdonimasi dollar, sedangkan bank lokal hanya mendapat pembayaran gaji inilah bentuk lain dari pembodohan yang dilakukan oleh PT. CPI oleh masyarakat Riau

-Segi CSR
adakah selama ini peran CSR yang menggigit masyarakt riau yang ada hanya bersifat cherity dan sosial hanya sekadar pemberian bantuan pendidikan itupun untuk PCR dan sekolah yang dikelola oleh karyawan PT. CPI seperti sekolah mutiara yang mendapat bantuan lebih banyak dan bantuan pendidikan sekolah selain dua diatas adalah bantuan komputer perbaikan gedung yang tidak membawa efek bagi pekembangan masyarakat riau, pernahkah selama ini mereka berperan menghidupkan sektor riel masyarakat riau atau memberikan subsidi untuk sektor pertanian, pekebunan dan pelatihan kepada masyarakat pengangguran, magang untuk S-1 dan S-2 seperti UNRI, UIN, UIR, Unilak, Univ Abdurrab untuk kampus di Riau di luar PCR????? sama sekali nol besar

Kesimpulan
Oleh sebab itu sudah saatnya PT. CPI harus dilakukan tender ulang bila perlu lapangan minyak yang ada di DSF, Bekasap, Minas harus diambil alih oleh perusahaan lokal, karena selama ini PT. CPI hanya bersifat broker dan tidak bekerja coba bayangkan para ekspatriat yang bekerja di CPI adalah ekspatriat kelas 2 dan sama sekali tidak bekerja karena operasional pekerjaan dilakukan oleh sub kont tersebut harus dibayar lewat cost recovery yang notabene adalah uang dari masyarakat Riau. Hanya ada Satu kata seperti Hugo Chavez Presiden venezulea yang dikutip dalam buku John perkims yang siap menhadapi bndit ekonomi dan Jackal dan siap menjadi maritei seperti Saddam Hussein yang mempertahankan kekayaan alam sendiri, bagi masyarakat Riau mari bersatu melawan penindasan

Baca Selengkapnya ......